Migrasi Itu Sulit

Seperti judul postingan ini, "Migrasi Itu Sulit". Mengapa sulit? Alasan utama saya adalah faktor psikologis. Untuk bermigrasi ke Linux sepenuhnya, bagi saya faktor ini sangat berperan penting. Bisa saja saya migrasi setahun yang lalu, tapi tetap saja kemudian saya kembali menggunakan Windows bajakan yang saya copy dari teman. Perasaan 'enteng' saja make Win copy itu membuat saya back to it tanpa merasa bersalah. Tapi, yang namanya hati nurani, tetap saja suatu saat terketuk untuk selalu mencari "jalan pulang".

Saya tidak mengatakan produk Microsoft Windows itu jelek, bahkan saya salut karena Microsoft bisa melayani user dari segala penjuru dunia untuk memakai produknya. Hehehe, kalau Windows bagus mengapa kok saya gak pake dan malah bermigrasi ke Linux? Kembali lagi ke alinea satu, faktor psikologis.

Sejak punya PC, OS yang saya pake adalah Windows. Tapi sayangnya, untuk mendapatkan Windows yang genuine dan software-software pendukungnya saya malah kesulitan. Yup, saya belum pernah melihat Windows Asli selama 10 tahun menggunakan Windows. Bahkan yang ada di sekolahan pun saya tidak tau apakah itu asli atau copy.

Jangan tanya berapa banyak software yang saya pake dengan full version lewat keygen, serial, dan crack yang bisa dicari dengan sangat mudah. Ketikkan saja di mesin pencari kesayangan anda, you'll get it right! Akhirnya suatu saat kepikiran juga tentang FOSS dan konsep-konsep yang ditawarkan oleh produk berlabel FOSS. Dengan memantapkan diri, akhirnya saya berhasil mencari apa yang saya harapkan dari sebuah "linux", dan semua itu tentunya gratis dan bebas.

Tunggu dulu, Free Open Source tidak selalu dimaknai gratis lho! Free di sini lebih mengarah ke Freedom (kebebasan). Our freedom! My freedom comes to me in the early of 2010. I can fully use the Linux I want without turning back to Windows anymore.

One of my dream on FOSS world is "If only I could make FOSS enter the government building". Andai saja saya bisa merobah OS dan pernak pernik softwarenya di kantor dengan Linux juga. Saya tidak tau IGOS sampe di mana saat ini.

Untuk alasan lain, mungkin lebih ke "tantangan" saja. Saya suka hal-hal baru, Linux walaupun sudah saya kenal sejak 2006, tetap saja ia baru buat saya. Kalau tantangan membasmi virus rasanya sudahlah, udah cape' ngurusin virus, ntar kapan mau belajar yang lainnya kalo ngurusin virus mulu. Saatnya berexplorasi lebih dalam, lebih jauh ke dunia penguin.

That's my world! Anda tidak harus sama dengan saya! Jika anda menyukai produk Microsoft dan masih enjoy makenya, tidak ada alasan buat anda untuk migrasi, that's your world. Saya sama sekali tidak ingin mengajak atau mempengaruhi jiwa anda untuk beralih menggunakan Linux, because for me it's just about a psycological issue.

Comments

Popular posts from this blog

OpenVPN 2.2.2 Build

Perintah Dasar di Terminal Linux

Kaffeine H.264 Error Solution